Dispermades Melaksanakan Dukungan Progam Penanganan Stunting Tahun 2023

Selasa, 12 Des 2023 | 14:51:31 WIB - Oleh Administrator


Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) ikut berpartisipasi dalam progam penanganan stunting. Dengan peran semua pihak, harapannya prevalensi atau prosentase jumlah balita mengalami stunting dalam pertumbuhan fisiknya menurun. Salah satu peran Dispermades dalam mendukung progam penanganan stunting yakni dengan melakukan pembinaan pos pelayanan terpadu (posyandu) desa yang berada di desa locus stunting Kabupaten Pati. Pelaksanaan pembinaan tersebut di antaranya berlangsung di Desa/Kecamatan Gabus dan Desa Kepohkencono, Kecamatan Puncakwangi baru-baru ini. Penggerak Swadaya Masyarakat pada Dispermades Pati Slamet mengatakan, saat ini tim koordinasi penanggulangan stunting yang di dalamnya juga dari beberapa instansi terus mengintensifkan pembinaan dan pendampingan di masyarakat dalam rangka menekan angka stunting. "Apalagi saat ini di Pati terdapat 12 desa yang menjadi locus stunting. Untuk itu, perlu kebersamaan dan peran semua pihak dalam menangani persoalan stunting, Dalam rangka penurunan angka stunting, Slamet menjelaskan pentingnya Konvergensi Pencegahan Stunting. Yakni intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama2 mensasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting."Maka dari itu penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas dinas kesehatan. Namun juga semua pihak, termasuk Dispermades. Beberapa tugas dari Dispermades dalam rangka penanganan stunting yakni memastikan pemerintah desa mengalokasikan anggaran dana desa untuk penanganan stunting, termasuk di dalamnya peningkatan fasilitas dan pelayanan yang ada di posyandu," .Menurut Slamet, saat ini di semua posyandu sudah dilenkapi dengan Antropometri Kit. Alat ini merupakan alat penting dalam mendeteksi stunting pada anak. Untuk mendeteksi stunting, alat ini harus berstandar Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan mengacu pada Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak"Semua posyandu di Pati yang jumlahnya hampir 1.410 sudah mendapat alat tersebut. Adanya alat tersebut untuk meminimalisir perbedaan data anak stunting di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pati. Dengan data yang tepat, tentu penanganan stunting bisa lebih sesuai sasaran," urainya. Sebelumnya, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro juga menekankan oeran semua pihak dalam penanganan dan penurunan prevalensi stunting. Menurutnya, butuh kesatuan gerak dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting nasional hingga di bawah 14% di tahun 2024 nanti.“Berdasar SSGI, angka stunting di Pati 23% dari populasi balita yang ada, namun berdasar Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) hanya 5% dari 69 ribu balita yang terindikasi,” katanya beberapa waktu lalu. Menurut Pj Bupati Pati, sudah banyak langkah berjalan dalam rangka menurunkan prevalensi stunting. Berbagai kegiatan aktif dilakukan seperti intervensi spesifik dan sensitif pada keluarga rawan stunting serta kegiatan lainnya.
Semisal Program Bapak Asuh Stunting, FGD Aksi Konvergensi dan Implementasi Stunting, Pencanangan Gerakan Cegah Stunting, pelaksanaan Rembuk Stunting, Konsolidasi Pedampingan dalam rangka Pemetaan Analisis Situasi Program Manajemen Data Stunting dan Audit Stunting dengan mengoptimalisasi peran Kader Pembangunan Manusia.